Senin, 01 Februari 2010

Sekolah Anakku

Tahun ini Naura anakku yang pertama akan lulus SD. Setelah ini bersiap-siaplah ia untuk melanjutkan ke SMP. Hal yang pertama aku komentari adalah aku tidak akan menyekolahkan dia ke SMP Negeri. Banyak hal yang menjadi pemikiranku. Aku tidak memiliki pembantu di rumah yang bisa membantu mengawasi anak-anak sehingga bila anak-anakku yang sebentar lagi akan menjadi ABG tidak ada yang mengawasi pastilah tidak akan ada yang mengawasi tindak tanduk anakku. Apalagi bila teman-temannya datang ke rumah. Aku tergidik membayangkannya karena tidak tau apa yang mereka lakukan di rumahku. Hal lain yang terbayang di otakku adalah bayangan anak-anak SMP Negeri di dekat rumahku yang selalu bergandengan tangan dengan lawan jenisnya. Kalau di muka umum mereka telah berani bergandengan tangan atau bersentuhan, apalagi yang akan mereka lakukan di tempat sepi dan gelap. Aduh..aku tidak akan sanggup membayangkan bila my beauty princess disentuh temannya. Jadi hal yang aku ambil adalah aku akan memasukkan dia di sekolah yang porsi pelajaran agamanya lebih banyak. Aku yang agamanya lemah tidak berarti mendidik anakku dengan cara yang lemah pula. Aku merasa tidak cukup ilmu untuk membimbingnya. Aku putuskan untuk menitipkannya di pesantren, karena di situ pasti banyak yang ahli dalam urusan pendidikan agama, tentunya setelah proses negosiasi yang lumayan alot dengan suami dan anak.

Aku katakan bahwa karena aku sayang padanya, aku ingin dia memiliki ilmu yang bagus, ingin dia berbudi luhur, baik tingkah lakunya, rajin sholat dan mengaji, dan yang terpenting adalah aku ingin anakku dapat menghapal Al Quran, sehingga dapat membantu orang tua dan adik-adiknya dalam beribadah. Alhamdulillah anakku setuju. Kemudian kami berburu lah mencari boarding school atau pesantren. Banyak hal yang menjadi pertimbanganku, seperti kebersihan sekolah, kebersihan kamar, jumlah tempat tidur dalam satu kamar, laundry serta makanan yang akan didapat. Aku hanya menginginkan agar anakku dapat merasa nyaman walaupun jauh dari orang tua. Akhirnya kami mendapatkan satu lokasi yang nyaman. Masa Januari sampai April ini adalah masa pendaftaran dan ujian penerimaan murid baru. Mudah-mudahan Alloh memberikan kemudahan bagi kami dalam menghadapinya dan mudahan-mudahan anakku diberi banyak kemudahan oleh Alloh untuk menjalani ujian masuk, karena pada dasarnya yang kami lakukan adalah untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar