Minggu, 22 Februari 2009


Elegi Anak-anak

Di rumah ini aku memiliki tiga anak yang mungil-mungil. Putri pertamaku, Naura, 10 tahun, berambut kribo, manis dan menyenangkan. Putra keduaku, Radit, 8 tahun, bertubuh kecil mungil dan tidak bisa diam. Sedangkan, yang terakhir adalah seorang putri kecil, Qanita, 3 tahun, berambut panjang berponi serta tidak pernah berhenti bicara.
Semua anak-anakku bersifat unik. Saling berbeda sifat dan tidak pernah bisa akur. Bila Naura sedang akur dengan Qanita, dapat dipastikan, beberapa saat kemudian timbul musuh baru, yaitu Radit. Sedangkan bila suatu saat Naura sedang berasyik masyuk dengan Radit, bisa dipastikan penjajah yang terbit berikutnya adalah Qanita. Saat-saat berbeda pandangan, bila tidak ingin disebut berperang, itu timbul selalu bisa diprediksikan. Bila suatu saat putri-putriku sedang asik nonton Alvin The Chipmunks, pasti tiba-tiba the other enemy muncul merebut remote tv dan bertindak sewenang-wenang dengan alasan belum nonton tv dari pagi dan memilih saluran bola, suatu saluran yang amat dibenci oleh putri-putriku.
Bila saat perang itu timbul, aku tidak pernah bisa melerai, biasanya hanya mendengarkan suara-suara petir yang tiba-tiba keluar dari mulut–mulut mungil itu, yang dapat mengalahkan suara hujan di luar. Mendengarkan sampai mereka menangis bersamaan karena masing-masing telah berputus asa melihat musuhnya yang tidak kehabisan tenaga. Salah satu anak bersenjata bola basket dan yang lainnya bersenjatakan sapu lidi pembersih tempat tidur, suatu system peperangan seperti jaman Belanda karena bersenjata sederhana, tidak menggunakan senjata jaman laras panjang atau pendek…emangnya perang Gaza????
Yang dapat aku lakukan adalah memeluk salah satu anak yang kalah, atau yang nangis bersamaan, berpura-pura menangis sampai mereka tertawa semua.
Setelah ditunggu lima menit kemudian, pasti suara petir yang menyambar-nyambar itu biasanya mereda, walaupun tidak dapat dipastikan siapa yang jadi pemenangnya. Yang jelas aku bersyukur bahwa perang itu hanya sebentar dan tidak perlu memanggil hansip atau satpam atau pemadam kebakaran.
Waduh…berantem lagi deh…toloooong....