Rabu, 10 Februari 2010

JANGAN MERASA PALING SALEH

”Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(QS, al-Hujurat [49]: 13)

Dua orang laki-laki bersaudara . Mereka sudah yatim piatu sejak remaja. Keduanya bekerja pada sebuah pabrik kecap .

Mereka hidup rukun , dan sama-sama tekun belajar agama. Mereka berusaha mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin.

Untuk datang ke tempat pengajian, mereka acap kali harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah Sang Ustadz. Jaraknya sekitar 10 km dari rumah peninggalan orangtua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo’a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, jabatannya naik, dia menjadi kepercayaan sang direktur. Dan tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki. Dia mendapatkan bonus karena omzet perusahaannya naik.

Lalu sang kakak berdo’a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik akhlaknya.

Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo’a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do’anya itu.

Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya. Dia dia teringat bahwa adiknya selalu membaca selembar kertas saat dia berdo’a, menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo’a.

Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo’a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, ” Dik, sesungguh ketidak mampuan kita menghapal quran, hadits dan bacaan doa. bisa jadi karena hati kita kurang bersih.. “

Sang adik Mengangguk, hatinya terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.

Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do’anya tak pernah terkabul.

Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do’a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do’a untuk guru mereka, do’a selamat dan ada kalimah di akhir do’anya:

“Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu,
Ampunilah aku dan kakak ku, kabulkanlah segala do’a kakak ku,
Jadikan Kakakku selalu dalam lindungan dan cinta-Mu,
Bersihkanlah hati ku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku
didunia dan akhirat.”

Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya.Dia telah salah menilai adiknya. Tak dinyana ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo’a untuk memenuhi nafsu duniawinya.

Kekayaan, kemiskinan, kebaikan, keburukan dan setiap musibah yang menimpa manusia merupakan ujian dari Allah swt. yang diberikan kepada hambanya. Itu bukan ukuran kemuliaan atau kehinaan seseorang. Janganlah bangga karena kekayaan dan janganlah putus asa karena kemiskinan..



Cerita ini begitu menyentuh , semoga dapat menjadikan hikmah bagi kita semua ...



Sumber : Ispiring Stories II
@Cyber Halaqoh

Oleh : Lailla Nurul Muna Di Discussion Board KKH 2

TIPUAN DUNIA DAN HAKIKAT AKHIRAT

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dalam hadits yang menjelaskan betapa kesenangan surga sejenak cukup membuat orang yang paling menderita sewaktu di dunia lupa samasekali akan penderitaannya. Sedangkan kesengsaraan neraka walau sekejap cukup untuk menjadikan orang yang paling nikmat sewaktu hidup di dunia tidak ingat lagi akan semua kesenangannya.

“Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari penghuni neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ia ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb.” Dan didatangkan orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia dari penghuni surga. Lalu ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” (HR Muslim 5018)

Banyak kita yg nyangka bahwa dunia merupakan tempat yang final dan menentukan. Menang di dunia dianggapnya sebagai suatu perkara yang mesti dan harus. Sebab jika tidak menang di dunia lalu mau menang di mana lagi? Demikian pula sebaliknya, kalah di dunia merupakan suatu kehinaan yang bagaimanapun caranya harus dihindari.

Ketika sahabat Rib’iy bin Amer radhiyallahu ’anhu ditugaskan untuk bernegosiasi dengan panglima militer Persia, Rustum, ia menjelaskan misi diutusnya ummat Islam oleh Allah subhaanahu wa ta’aala ke muka bumi. Salah satu misi tersebut dijelaskan olehnya sebagai berikut:

”Kami (ummat Islam) diutus Allah ta’aala ke muka bumi untuk mengeluarkan manusia dari sempitnya dunia menuju lapangnya dunia dan akhirat.”

Inilah salah satu misi utama ajaran Islam. Melahirkan manusia beriman yang keyakinan dan penghayatannya akan negeri akhirat sedemikian kuatnya sehingga mereka tidak pernah terkurung di dalam keterbatasan dunia yang sempit. Orang beriman selalu hidup dengan hati yang lapang sebab mereka tidak mudah terseret oleh tipuan kesenangan (maupun kesengsaraan) dunia yang fana.

Seberapa nikmatnya kesenangan dunia, maka bagi seorang mu’min tidak bisa menandingi apalagi melebihi kebahagiaan hakiki di surga akhirat kelak. Demikian pula, sedahsyat apapun kesengsaraan di dunia, maka bagi orang beriman hal itu tidak bisa menandingi apalagi melebihi penderitaan sejati di neraka akhirat kelak nanti.

Namun dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat begitu banyak manusia yang menyangka bahwa dunia sedemikian hakikinya sehingga mereka rela melakukan dan mengorbankan apapun hanya untuk meraih kesenangan fana dunia. Begitu pula mereka akan rela berbuat dan meyerahkan apapun demi terbebaskan dari penderitaan sementara dunia ini. Dan itu semua dilakukan dengan mempertaruhkan kemungkinan meraih kesenangan hakiki surga akhirat dan dengan kemungkinan malah berujung di kesengsaraan sejati neraka akhirat.

Tidak banyak manusia yang rela bersabar kehilangan surga dunia demi meraih surga akhirat. Tidak banyak orang yang rela menghadapi neraka dunia demi terbebaskan dari neraka akhirat. Hal ini cuma menunjukkan betapa tidak sabarnya manusia. Dan hal ini juga menunjukkan betapa mudahnya manusia terjebak dengan hal-hal yang zahir dari kehidupan dunia ini dan mereka tidak cukup tajam penglihatannya untuk mamandang hal-hal ghaib dari kehidupan akhirat.


يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS ArRuum ayat 7)

Para ahlud-dunya atau pencinta dunia memang merupakan kaum materialis. Mereka hanya sibuk tenggelam dalam hal-hal yang material semata. Mereka tidak pernah mau tahu dengan hal-hal yang bersifat ”behind the material”. Sebab mereka tidak sanggup menjangkaunya. Dan ketidak-sanggupan itu disebabkan oleh tidak hadirnya al-iman di dalam dadanya.

Orang beriman tentunya ingin berhasil juga di dunia. Tetapi doanya dan harapannya kepada Allah ta’aala tidak pernah berhenti hanya pada hal-hal sebatas dunia. Mereka selalu mengharapkan akhirat bersamaan dengan harapannya akan dunia.


وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

”Dan di antara mereka ada orang yang berdo`a, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."” (QS Al-Baqarah ayat 201)

Singkat kata, seorang mu’min adalah manusia yang lebih memilih menderita di dunia asal senang di akhirat. Sedangkan seorang kafir atau munafik lebih memilih sukses di dunia walau harus berakibat masuk neraka di akhirat kelak. Seorang mu’min berprinsip: ”Lebih baik susah sekarang asal senang belakangan.” Sedangkan seorang kafir atau munafik berprinsip: ”Yang penting kita harus senang selagi bisa. Soal neraka, yah, belum tentu juga benar-benar ada.”

Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengingatkan kita agar jangan hendaknya tertipu oleh dunia. Hendaknya selalu sadar bahwa hakikat senang dan susah adalah di akhirat bukan di dunia. Senang di dunia tidak perlu membuat kita lupa. Susah di dunia tidak perlu membuat kita berputus asa.

wallahu a'lam bishowab

Diambil dari tulisannya Yusuf Mansyur

Senin, 01 Februari 2010

Sekolah Anakku

Tahun ini Naura anakku yang pertama akan lulus SD. Setelah ini bersiap-siaplah ia untuk melanjutkan ke SMP. Hal yang pertama aku komentari adalah aku tidak akan menyekolahkan dia ke SMP Negeri. Banyak hal yang menjadi pemikiranku. Aku tidak memiliki pembantu di rumah yang bisa membantu mengawasi anak-anak sehingga bila anak-anakku yang sebentar lagi akan menjadi ABG tidak ada yang mengawasi pastilah tidak akan ada yang mengawasi tindak tanduk anakku. Apalagi bila teman-temannya datang ke rumah. Aku tergidik membayangkannya karena tidak tau apa yang mereka lakukan di rumahku. Hal lain yang terbayang di otakku adalah bayangan anak-anak SMP Negeri di dekat rumahku yang selalu bergandengan tangan dengan lawan jenisnya. Kalau di muka umum mereka telah berani bergandengan tangan atau bersentuhan, apalagi yang akan mereka lakukan di tempat sepi dan gelap. Aduh..aku tidak akan sanggup membayangkan bila my beauty princess disentuh temannya. Jadi hal yang aku ambil adalah aku akan memasukkan dia di sekolah yang porsi pelajaran agamanya lebih banyak. Aku yang agamanya lemah tidak berarti mendidik anakku dengan cara yang lemah pula. Aku merasa tidak cukup ilmu untuk membimbingnya. Aku putuskan untuk menitipkannya di pesantren, karena di situ pasti banyak yang ahli dalam urusan pendidikan agama, tentunya setelah proses negosiasi yang lumayan alot dengan suami dan anak.

Aku katakan bahwa karena aku sayang padanya, aku ingin dia memiliki ilmu yang bagus, ingin dia berbudi luhur, baik tingkah lakunya, rajin sholat dan mengaji, dan yang terpenting adalah aku ingin anakku dapat menghapal Al Quran, sehingga dapat membantu orang tua dan adik-adiknya dalam beribadah. Alhamdulillah anakku setuju. Kemudian kami berburu lah mencari boarding school atau pesantren. Banyak hal yang menjadi pertimbanganku, seperti kebersihan sekolah, kebersihan kamar, jumlah tempat tidur dalam satu kamar, laundry serta makanan yang akan didapat. Aku hanya menginginkan agar anakku dapat merasa nyaman walaupun jauh dari orang tua. Akhirnya kami mendapatkan satu lokasi yang nyaman. Masa Januari sampai April ini adalah masa pendaftaran dan ujian penerimaan murid baru. Mudah-mudahan Alloh memberikan kemudahan bagi kami dalam menghadapinya dan mudahan-mudahan anakku diberi banyak kemudahan oleh Alloh untuk menjalani ujian masuk, karena pada dasarnya yang kami lakukan adalah untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat. Amin..

Gondongan/Mumps/Parotitis

Sejak kemarin Qanit mengeluh lehernya sakit, apalagi kalau menelan sesuatu. Dia menunjuk posisi sakit di bawah leher kirinya. Banyak keluhan-keluhan yang timbul gara-gara si leher sakit ini. Wah...jangan-jangan gondongan. Aku tidak terlalu khawatir karena saat Qanit berusia 15 bulan telah diberi vaksin MMR. Dari artikel-artikel yang aku baca ditulis bahwa apabila anak telah diberi vaksin MMR besar kemungkinan tidak akan tertular penyakit ini. Tetapi saat tadi pagi tantenya menelfon dan melaporkan bahwa bawah leher kiri Qanit kok bengkak, jadilah aku buru-buru browsing mencari artikel-artikel tentang gondongan kembali. Yang dapat aku simpulkan adalah apabila seorang anak telah diberi vaksin MMR kecil kemungkinan ia akan terkena (mungkin anakku pengecualian...hehehe) dan bila seseorang telah terkena penyakit gondongan ini seseorang tidak akan terkena lagi, padahal Radit anakku yang nomor dua juga pernah menderita gondongan sampai dua kali (mungkin Radit merupakan kasus pengecualian juga...hehehe). Kesimpulan yang terakhir adalah karena penyakit ini tergolong dalam "self limiting disease" (penyakit yg sembuh sendiri tanpa diobati) maka tidak diperlukan obat kecuali obat penurun panas apabila panasnya tinggi, yang penting adalah peningkatan daya tahan tubuh yang diperoleh dari makanan dan suplemen bila perlu.

Di bawah ini hasil browsinganku sebagai bahan pelajaran yang diambil dari www.infopenyakit.com.
Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.

Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.

Adapun mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh.


Penularan Penyakit GondonganPenyakit Gondong (Mumps atau Parotitis) penyebaran virus dapat ditularkan melalui kontak langsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus dapat ditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar.

Penyakit gondongan sangat jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun, hal tersebut karena umumnya mereka masih memiliki atau dilindungi oleh anti bodi yang baik. Seseorang yang pernah menderita penyakit gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan seumur hidupnya.


Tanda dan Gejala Penyakit Gondongan
Tidak semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan, bahkan sekitar 30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Namun demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan, yaitu dapat menjadi sumber penularan penyakit tersebut.

Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sdebagai berikut :

Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.


Diagnosis Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis)
Diagnosis ditegakkan bila jelas ada gejala infeksi parotitis epidemika pada pemeirksaan fisis, termasuk keterangan adanya kontak dengan penderita penyakit gondong (Mumps atau Parotitis) 2-3 minggu sebelumnya. Selain itu adalah dengan tindakan pemeriksaan hasil laboratorium air kencing (urin) dan darah.


Pemeriksaan Laboratorium
Disamping leucopenia dengan limfosiotsis relative, didapatkan pula kenaikan kadar amylase dengan serum yang mencapai puncaknya setelah satu minggu dan kemudian menjadi normal kembali dalam dua minggu.

Jika penderita tidak menampakkan pembengkakan kelenjar dibawah telinga, namun tanda dan gejala lainnya mengarah ke penyakit gondongan sehingga meragukan diagnosa. Dokter akan memberikan order untuk dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut seperti serum darah. Sekurang-kurang ada 3 uji serum (serologic) untuk membuktikan spesifik mumps antibodies: Complement fixation antibodies (CF), Hemagglutination inhibitor antibodies (HI), Virus neutralizing antibodies (NT).


Komplikasi Akibat Penyakit Gondongan
Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur. Hal tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi setelah masa pubertas.

Dibawah ini komplikasi yang dapat terjadi akibat penanganan atau pengobatan yang kurang dini :

Orkitis ; peradangan pada salah satu atau kedua testis. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan.

Ovoritis : peradangan pada salah satu atau kedua indung telus. Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan.

Ensefalitis atau meningitis : peradangan otak atau selaput otak. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma atau kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh total. 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.

Pankreatitis : peradangan pankreas, bisa terjadi pada akhir minggu pertama. Penderita merasakan mual dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan penderita akan sembuh total.

Peradangan ginjal bisa menyebabkan penderita mengeluarkan air kemih yang kental dalam jumlah yang banyak

Peradangan sendi bisa menyebabkan nyeri pada satu atau beberapa sendi.


Pengobatan Penyakit Gondongan
Pengobatan ditujukan untuk mengurangi keluhan (simptomatis) dan istirahat selama penderita panas dan kelenjar (parotis) membengkak. Dapat digunakan obat pereda panas dan nyeri (antipiretik dan analgesik) misalnya Parasetamol dan sejenisnya, Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena memiliki resiko terjadinya sindroma Reye (Pengaruh aspirin pada anak-anak).

Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis, sebaiknya penderita menjalani istirahat tirah baring ditempat tidur. Rasa nyeri dapat dikurangi dengan melakukan kompres Es pada area testis yang membengkak tersebut. Sedangkan penderita yang mengalami serangan virus apada organ pancreas (pankreatitis), dimana menimbulkan gejala mual dan muntah sebaiknya diberikan cairan melalui infus.

Pemberian kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis. Terhadap virus itu sendiri tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba, sehingga Pengobatan hanya berorientasi untuk menghilangkan gejala sampai penderita kembali baik dengan sendirinya.

Penyakit gondongan sebenarnya tergolong dalam "self limiting disease" (penyakit yg sembuh sendiri tanpa diobati). Penderita penyakit gondongan sebaiknya menghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam supaya nyeri tidak bertambah parah, diberikan diet makanan cair dan lunak.

Jika pada jaman dahulu penderita gondongan diberikan blau (warna biru untuk mencuci pakaian), sebenarnya itu secara klinis tidak ada hubungannya. Kemungkinan besar hanya agar anak yang terkena penyakit Gondongan ini malu jika main keluar dengan wajah belepotan blau, sehingga harapannya anak tersebut istirahat dirumah yang cukup untuk membantu proses kesembuhan.


Pencegahan Penyakit Gondongan (Mumps/Parotitis)
Pemberian vaksinasi gondongan merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak, yaitu imunisasi MMR (mumps, morbili, rubela) yang diberikan melalui injeksi pada usia 15 bulan.

Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada remaja dan orang dewasa yang belum menderita Gondong. Pemberian imunisasi ini tidak menimbulkan efek apanas atau gejala lainnya. Cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar Iodium, dapat mengurangi resiko terkena serangan penyakit gondongan.